By ; Rizal Rahmanto ( @RR_WUW)
2011
2011
Setiap hari bagiku adalah hari yang menyenangkan, karena aku dapat meluangkan hobi yang paling mudah. Kebanyakan orang mungkin sudah bisa menebak apa hobiku yang kulakukan setiap hari itu. Iya, hobiku adalah menulis. Sebagian orang merasa itu kegiatan paling membosankan. Tetapi bagiku itu adalah hal yang paling menyenangkan. Ini adalah kisah nyata tentang aku, hobiku, dan rasa sayangku kepada orang tuaku. Biasanya, Saat waktu – waktu kosong di rumah aku selalu berpikir , “hmmb, apa yang akan kutulis lagi ya?” gumamku sendirian. Di rumah Aku juga telah memiliki 5 karya tulis buatanku sendiri yang bisa disebut novel. Aku selalu meminta kepada orang tuaku untuk membukukan novel – novel ku. Aku ingin membagi rasa kebahagian apabila novel – novelku dibukukan kepada kedua orang tuaku. Aku ingin membahagiakan mereka, seperti mereka membahagiakan aku. Mungkin harapan kecilku itu sebagai tanda atau sebuah balas budi, karena bila tiada kedua orang tuaku aku mungkin tidak bisa menulis kisahku ini.
Suatu hari guruku bahasa Indonesia mengumumkan, bahwa ada sebuah lomba karya tulis. Aku berpikir lomba tersebut mungkin suatu peluang besar bagiku untuk cepat bisa membahagiakan orang tuaku. Walaupun aku tahu banyak orang yang lebih baik dariku di luar sana. Saat guruku mengumumkan hadiah untuk juara pertama dalam lomba tersebut, aku bicara kepada teman dibelakangku, “Mudah – mudahan hadiahnya umroh sekeluarga!” harapanku. Ternyata itu hanya impianku. Sebenarnya aku ingin membahagiakan orang tuaku dengan mengajaknya umroh atau berhaji bersama. Setiap aku berdoa kepada Tuhanku, aku selalu meminta agar kami segera berangkat umroh bersama. Orang tuaku selalu berharap banyak dariku. Aku menyayangi mereka seperti mereka menyayangiku. Ternyata Hadiah untuk lomba tersebut adalah jalan – jalan ke Singapura 4 hari 3 malam. Setelah itu guruku mengumumkan bahwa, “Jika karyanya masuk 30 terbaik, hasil karyanya dapat di terbitkan di penerbit nasional.” Aku sangat senang sebab bila aku dapat masuk 30 terbaik, itu berarti aku sudah dapat membahagiakan kedua orang tuaku. Semoga bila aku mengikuti lomba ini, aku dapat membukukan hasil karyaku ini. Aku tidak berharap untuk memenangkan juara pertamanya. Tapi aku Cuma berharap agar hasil karyaku dapat masuk 30 terbaik sehingga dapat dibukukan. Ini seperti sebuah harapan. Atau mimpi – mimpi indahku.
*Wait For Novel From The Short Story*